Latar belakang
Terdapat sekitar 30000 spesies basidiomycota yang telah
diketahui, dan 37% diantaranya termasuk golongan jamur atau Fungi. (kirk et al.
2001). Menurut Campbell (1998 : 579),
jamur dari divisio basidiomycota memiliki 25000 spesies. Nama dari divisio ini
diambil dari bentuk diploid yang terjadi pada siklus hidupnya, yaitu basidium.
Basidiomycota hidup sebagai dekomposer pada
kayu atau bagian lain tumbuhan.
Kelompok fungi basidiomycota ini sering
disebut jamur oleh orang awam karena banyak jenis – jenis yang karpusnya (tubuh
buahnya) besar dan dapat dilihat dengan kasat mata. Dalam buku Mikologi dan
Dasar Terapan Oleh Indrawati Gandjar dkk. Kelompok tersebut (yang memiliki
tubuh buah besar) dipakai istilah cendawan. Banyak di antara cendawan
(mushrooms) sudah dimanfaatkan oleh manusai misalnya Agaricus bisporus,
Pleurotus flabellatus, dan Falmmulina velutipes, akan teteapi banyak juga yang
beracun, bahkan ada racun yang dapat mematikan, misalnya Amanita sp. Dkk.
Basidiomycota terdiri dari anggota mikro
maupun makro. Basidiomycota yang mikro adalah basidiomycota yang basidiokarpnya
kecil dan halus, yang umumnya adalah patogen pada tanaman. Sedangkan
basidiomycota yang makro adalah Basidiomycota memiliki tubuh buah (basidiokarp)
yang besar sehingga mudah untuk diamati. Bentuk jamur ini ada yag seperti
payung, kuping, dan setengah lingkaran.
Reproduksi pada jamur ini terjadi secara
seksual dan secara aseksual. Reproduksi secara aseksual dengan cara
menghasilkan konidia. Dan yang secara seksual terjadi perkawinan antara hifa
yang berbeda jenis.
PEMBAHASAN
Karakteristik Umum
Ciri-ciri basidiomycota
Umumnya anggota basidiomycota berukuran makroskopis
Hyfanya bersekat
Memiliki tubuh buah (basidiokarp) berbentuk
panjang, lembaran – lembaran yang berliku – liku atau bulat
Hidupnya saprofit, parasit, dan mutualisme
Perkembangbiakan secara aseksual (vegetatif)
biasa dilakukan dengan konidium, pertunasan dan fragmentasi miselium dan secara
seksual dengan basidiospora yang dibentuk oleh basidium
Miselia dikariotik berumur panjang
Memiliki tahapan diploid sementara
Habitat jamur yang saprofit pada sisa – sisa
makhluk hidup misalnya serasah daun di tanah, merang padi dan pohon yang mati.
Sedangkan jamur yang bersifat parasit hidup pada organisme inangnya seperti
tumbuhan dan manusia. Jenis lainnya ada yang bersimbiosis dengan akar tumbuhan
membentukmikoriza.
Struktur tubuh
Basidiomycota adalah jamur multiseluler yang
hifanya bersekat. Hifa vegetatif
basidiomycota terdapat dalam
substratnya (tempat hidupnya). Misal pada kulit kayu, tanah, dan serasah daun. Jalinan hifa generatif ada yang membentuh
tubuh buah dan ada yang tidak. Tubuh buah disebut basidiokarp
Basidiokarp berukuran makroskopik sehingga
dapat dilihat dengan mata telanjang. Bentuk basidiokarp bermacam-macam,
misalnya seperti paying, kuping, atau setengah lingkaran. Basidiokarp ada yang
memiliki batang dan ada yang tidak. Pada bagian bawah tudung basidiokarp
terdapat lembaran-lembaran (bilah). Pada lembaran ini terbentuk banyak basidium
yang akan menghasilkan spora basidium (basidiospora). Basidiospora merupakan
spora generative.
Habitat
Jamur Basidiomycotina umumnya hidup sebagai
saprofit pada sisa-sisa makhluk hidup, misalnya serasah daun di tanah, merang
padi, dan batang pohon mati. Jamur yang parasit hidup pada organisme inangnya,
misalnya tumbuhan dan manusia. Jenis lainnya ada yang bersimbiosis dengan akar
tumbuhan membentuk mikoriza.
Reproduksi
Reproduksi jamur ini terjadi secara aseksual
maupun seksual. Reproduksi aseksual yaitu dengan cara membentuk spora konidia.
Seperti Zygomycotina dan Ascomycotina, reproduksi seksual Basidiomycotina
terjadi melalui perkawinan antara hifa yang berbeda jenis menghasilkan spora
seksulal (spora generative), yaitu spora basidium (basidiospora). Tahapan
reproduksi seksual pada Basidiomycotina adalah sebagai berikut.
Penjelasan :
Hifa
(+) dan hifa (-) yang berinti haploid (n) berkecambah dari basidiospora. Kedua
hifa ini saling bersinggungan.
Plasmogami terjadi antara hifa (+) dan hifa
(-) sehingga inti salah satu hifa pindah ke hifa lainnya membentuk hifa dengan
dua inti haploid (n) yang berpasangan (dikariotik).
Hifa
haploid dikariotik akan tumbuh menjadi miselium haploid dikariotik.
Miselium dikariotik tumbuh dan membentuk badan
buah yang disebut basidiokarp.
Pada
ujung-ujung hifa basidiokarp terjadi kariogami sehingga membentuk basidium yang
berinti diploid (2n).
Inti
diploid dalam basidium akan membelah secara meioisis menjadi empat inti yang
haploid (n).
Basidium membentuk empat tonjolan yang disebut
sterigma pada ujungnya.
Satu
inti haploid pada basidium kemudian masuk ke dalam salah satu sterigma dan
berkembang menjadi basidiospora.
Jika basidiospora terlepas dari basidium dan
jatuh pada tempat yang sesuai, akan tumbuh menjadi hifa yang haploid.
Nama Basidiomycota berasal dari kata basidium,
yaitu suatu tahapan diploid dalam daur hidup Basidiomycota yang berbentuk
seperti gada. Pada umumnya jamur ini merupakan saproba yang penting.
Aktivitasnya adalah menguraikan polimer lignin pada kayu dan berbagai bagian
tumbuhan yang lain. Jika kamu menjumpai orang memanfaatkan jamur sebagai bahan
makanan maka yang dimaksud adalah "mushroom" atau jamur kelenthos
(puffball). Keduanya termasuk Basidiomycota yang sangat populer, di samping
beberapa jenis jamur lain yang biasa dimasak sebagai bahan makanan.
Sekitar 25.000 spesies dari divisio ini telah
diidentifikasi. Ciri umum jamur ini adalah hifa bersepta, fase seksualnya
dengan pembentukan basidiospora yang terbentuk pada basidium yang berbentuk
gada, membentuk tubuh buah (basidiokarp) seperti payung yang terdiri atas
batang dan tudung. Di bagian bawah tudung terdapat lembaran-lembaran, tempat
terbentuknya basidium. Semua anggota divisio Basidiomycota beradaptasi pada
kehidupan di darat sebagai saproba, parasit pada organism lain dan mikorhiza.
Daur hidup Basidiomycota
Fase aseksual Basidiomycota ditandai dengan
pembentukan konidium, sedangkan fase seksualnya ditandai dengan membentuk
basidiospora. Spora pada konidium maupun basidiospora pada kondisi yang sesuai
tumbuh membentuk hifa bersekat melintang yang berinti satu (monokariotik).
Selanjutnya , hifa akan tumbuh membentuk miselium. Di antara hifa ada yang
berjenis (+) dan ada yang (-). Jika hifa (+) dan hifa (-) bertemu, bersentuhan,
maka dinding sel yang membatasi keduanya akan melebur, sehingga
terbentuk saluran sel. Hifanya kemudian
menjadi berinti dua (dikariotik). Sel hifa dikariotik terus tumbuh menjadi
miselium. Dari miselium ini muncul tubuh buah (basidiocarp). Tubuh buah akan
membentuk basidium.
Di dalam basidium, inti yang mula-mula dua
buah (masing-masing haploid) melebur menjadi satu inti diploid. Inti diploid
akan membelah secara meiosis dan menghasilkan 4 basidiospora haploid. Demikian
seterusnya daur hidup berulang lagi.
Beberapa contoh Basidiomycota yang penting
adalah sebagai berikut:
1) Volvariella volvacea dan Agaricus bisporus,
jamur yang dibudidayakan untuk dimasak sebagai bahan makanan. Jamur ini ditanam
pada medium yang mengandung selulosa (misalnya jerami) dengan kelembapan
tinggi.
2) Auricularia polytrica (jamur kuping), jamur
ini enak dimakan, hidup pada batang tumbuhan yang telah mati.
Beberapa contoh Basidiomycota yang merugikan
adalah sebagai berikut:
1) Puccinia graminis, jamur ini hidup parasit
pada rumput.
2) Ustilago maydis, jamur ini parasit pada
tanaman jagung, menyerang sukam daun , tongkol, jumbai dan tangkai. Yang
paling menyolok jika tanaman jagung
diserang jamur ini adalah adanya beberapa butiran jagung pada tongkolnya
menjadi jauh lebih besar dari ukuran
normal.
3) Ganoderma pseudoferreum, jamur ini penyebab
busuk akar pada tanaman coklat, kopi, teh, karet dan tanaman perkebunan lain.
4) Ganoderma applanatum, jamur ini menyebabkan
kerusakan pada kayu.
0 Response to "PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG JAMUR GANODERMA BONINENSE PADA TANAMAN KELAPA SAWIT"
Posting Komentar