Alexa Rank

TEKNOLOGI BENIH STRUKTUR BENIH DAN PERKECAMBAHAN BENIH


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Benih sinonim dengan biji. Benih atau biji adalah ovule yang dewasa (mature ovule). Biji dapat terbentuk satu atau lebih di dalam satu ovary pada legum, tetapi tidak pernah lebih dari satu biji terbentuk dalam ovary pada serealia.
Benih merupakan biji yang digunakan sebagai bahan tanam atau memiliki fungsi agronomis. Sebagai bahan tanam, maka benih pada waktu ditanam harus mampu berkecambah dan tumbuh menjadi tanaman normal.
Dalam ilmu botani diketahui ada dua kelas tumbuhan berbiji yaitu Angiospermae dan Gymnospermae. Angiospermae sebagai kelas yang lebih tinggi terdiri dari dua sub kelas yaitu Monokotiledon dan Dikotiledon. Pengetahuan tentang struktur biji akan memberikan pemahaman yang baik tentang perbedaan kedua struktur biji tersebut.

B.     TUJUAN
Acara praktikum ini bertujuan agar :
1.         Praktikan mengetahui secara garis besar bagian-bagian dari benih dan bagian-bagian kecambah.
2.         Praktikan mampu membedakan tipe perkecambahan epigeal dan hipogeal.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


Setiap biji yang sangat muda dan sedang tumbuh selalu terdiri atas tiga bagian, yaitu (1) embrio, (2) kulit biji, (3) endosperm. Pada biji dikotil yang sudah masak, endosperm tidak ditemukan lagi karena sudah habis diserap oleh embrio untuk pertumbuhannya sebelum perkecambahan. Jadi pada biji dikotil pada waktu masak hanya memiliki (1) embrio yang terdiri dari kotiledon, plumule, dan radikel, dan (2) kulit biji (seed coat atau testa). Sedangkan pada biji tanaman monokotil, biji normalnya mempunyai ketiga bagian pokok tadi, yaitu embrio, kulit biji, dan endosperm.
Biji merupakan suatu organisasi yang tersusun rapi, mempunyai persediaan bahan makanan yang cukup untuk melindungi serta memperpanjang kehidupannya. Walaupun banyak hal yang terdapat pada biji, tetapi baik mengenal jumlah, bentuk maupun strukturnya, mempunyai satu fungsi dan tujuan yang sama yaitu menjamin kelangsungan hidupnya. Pengetahuan tentang struktur biji akan memberikan pemahaman yang baik tentang perbedaan kedua struktur biji tersebut.
Bagian-bagian biji terdiri dari 3 bagian dasar :
  1. Embrio
Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet-gamet jantan dan betina pada suatu proses pembuahan. Embrio yang berkembangnya sempurna terdiri dari struktur-struktur sebagai berikut : epikotil (calon pucuk), hipokotil (calon batang), kotiledon (calon daun) dan radikula (calon akar). Tanaman di dalam kelas Angiospermae diklasifikasikan oleh banyaknya jumlah kotiledon. Tanaman monokotiledon mempunyai satu kotiledon misalnya : rerumputan dan bawang. Tanaman dikotiledon mempunyai dua kotiledon misalnya kacang-kacangan.

Sedangakan pada kelas Gymnospermae pada umumnya mempunyai lebih dari 2 kotiledon misalnya pinus, yang mempunyai sampai sebanyak 15 kotiledon. Pada rerumputan (grasses) kotiledon yang seperti ini disebut scutellum, kuncup embrioniknya disebut plumulle yang ditutupi oleh upih pelindung yang disebut koleoptil, sedangkan pada bagian bawah terdapat akar embrionik yang disebut ridicule yang ditutupi oleh upih pelindung yang disebut coleorhiza.
2.      Jaringan penyimpan cadangan makanan
Pada biji ada beberapa struktur yang dapat berfungsi sebagai jaringan penyimpan cadangan makanan, yaitu :
a.         Kotiledon,  misalnya pada kacang-kacangan, semangka dan labu.
b.         Endosperm, misal pada jagung, gandum, dan golongan serelia lainnya. Pada kelapa bagian dalamnya yang berwarna putih dan dapat dimakan merupakan endospermnya.
c.         Perisperm, misal pada famili Chenopodiaceae dan Caryophyllaceae.
d.        Gametophytic betina yang haploid misal pada kelas Gymnospermae yaitu pinus.
Cadangan makanan yang tersimpan dalam biji umumnya terdiri dari karbohidrat, lemak, protein dan mineral. Komposisi dan presentasenya berbeda-beda tergantung pada jenis biji, misal biji bunga matahari kaya akan lemak, biji kacang-kacangan kaya akan protein, biji padi mengandung banyak karbohidrat.
  1. Pelindung biji
Pelindung biji dapat terdiri dari kulit biji, sisa-sisa nucleus dan endosperm dan kadang-kadang bagian buah. Tetapi umumnya kulit biji (testa) berasal dari integument ovule yang mengalami modifikasi selama proses pembentukan biji berlangsung.
Biasanya kulit luar biji keras dan kuat berwarna kecokelatan sedangkan bagian dalamnya tipis dan berselaput. Kulit biji berfungsi untuk melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanis atau serangan cendawan, bakteri dan insekta.
Dalam hal penggunaan cadangan makanan terdapat beberapa perbedaan diantara sub kelas monokotiledon dan dikotiledon ;
a.         Sub kelas monokotiledon: cadangan makanan dalam endosperm baru akan dicerna setelah biji masak dan dikecambahkan serta telah menyerap air.
Contoh :  jagung, padi, gandum.
b.         Subkelas dikotiledon : cadangan makanan yang terdapat dalam kotileodon atau perisperm sudah mulai dicerna dan diserap oleh embrio sebelum biji masak. Contoh : kacang-kacangan, bunga matahari dan labu. (Sutopo, L. 2002).

BAB III
MATERI DAN METODE


A.  WAKTU DAN TEMPAT
Praktikum dilaksanakan di laboratorium pada tanggal 01 Nopember 2011
B.  ALAT DAN BAHAN
Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah kecambah jagung dan kecambah kacang tanah.
Alat yang dipakai dalam praktikum kali ini meliputi pinset, kaca pembesar, silet atau cutter, dan alat tulis.
C.  METODE
Alur kerja praktikum acara pertama adalah :
1.     Benih jagung dan kacang tanah direndam dalam air selama 24 jam.
2.     Praktikan atau kelompok praktikan mengambil benih yang telah direndam dengan pinset kemudian dibelah dnegan silet secara melintang.
3.     Praktikan atau kelompok praktikan mengamati dan menggambar benih sebelum dibelah dan bagian-bagian dari benih sesudah dibelah dengan menggunakan kaca pembesar dan menuliskan bagian-bagian tersebut.
4.     Pratikan atau kelompok praktikan mengambil kecambah jagung dan kecambah kacang tanah masing-masing satu buah.
5.     Praktikan mengamati dan menggambar dan menuliskan bagian-bagian dari kecambah


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN


Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa biji jagung dan biji kacang tanah memiliki perbedaan secara morfologis, terutama dalam bentuk telah berkecambah. Jagung merupakan salah satu tanaman yang masuk dalam jenis tumbuhan berkeping biji satu (monocotyledonae) sedangkan kacang tanah termasuk jenis tumbuhan berkeping biji 2 (dicotyledonae).
Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa biji jagung hanya memiliki satu keping biji dan biji kacang tanah memiliki dua keping biji. Hal ini sesuai dengan teori yang telah dijelaskan sebelumnya.
Biji jagung yang belum berkecambah memiliki bagian-bagian sebagai berikut :
a.    Seed coat (kulit biji)
b.    Endosperm (cadangan makanan)
c.    Cotyledons (keping biji)
d.   Epicotyl (epikotil)
e.    Coleoptil (koleoptil)
f.     Hypocotyl (hipokotil)
g.    Radicle (calon akar)
Sedangkan bagian-bagian biji kacang tanah yang belum berkecambah, yaitu :
a.    Kulit biji
b.    Endosperm (cadangan makanan)
c.    Cotyledon (keping biji)
d.   Plumula (calon daun)
e.    Radicula (calon akar)
Untuk lebih jelasnya mengenai bagian-bagian biji jagung dan kacang tanah dapat dilihat pada lampiran hasil pengamatan.

Untuk biji yang telah berkecambah, antara biji jagung dan biji kacang tanah juga memiliki perbedaan yang signifikan. Terutama pada posisi jaringan penyimpan cadangan makanan setelah biji berkecambah.
Berdasarkan posisi akhir jaringan penyimpanan cadangan makanan, perkecambahan benih dibedakan menjadi dua tipe, yaitu perkecambahan epigeal dan hipogeal. Pada tipe epigeal, selama perkecambahan jaringan penyimpan cadangan makanan akan terangkat dan muncul di atas permukaan media tanam. Pada tipe hipogeal, selama perkecambahan jaringan penyimpan cadangan makanan tetap berada di bawah permukaan media tanam.
Berdasarkan hasil pengamatan dapat dilihat bahwa perkecambahan epigeal terjadi pada jagung yang merupakan tanaman monokotil. Sedangkan perkecambahan hipogeal terjadi pada kacang tanah yang merupakan tanaman dikotil. Pada kecambah jagung, posisi jaringan penyimpan makananya terletak di bawah tanah karena pada tanaman monokotil cadangan makanan dalam endosperm baru akan dicerna setelah biji masak dan dikecambahkan serta telah menyerap air.
Sedangkan pada kecambah kacang tanah posisi jaringan makananya terletak di atas tanah karena cadangan makanan yang terdapat dalam kotileodon atau perisperm sudah mulai dicerna dan diserap oleh embrio sebelum biji masak, jadi setelah berkecambah jaringan penyimpan makananya akan terangkat ke atas permukaan tanah karena sudah tidak dibutuhkan lagi dalam proses perkecambahan.
Gambar posisi jaringan penyimpan makanan setelah berkecambah, tipe perkecambahan hipogeal dan epigeal serta bagian-bagian dari kecambah jagung dan kacang tanah dapat dilihat pada lampiran hasil pengamatan.
BAB V
KESIMPULAN


Secara umum benih memiliki bagian-bagian sebagai berikut :
a.    Seed coat (kulit biji)
b.    Endosperm (cadangan makanan)
c.    Cotyledons (keping biji)
d.   Epicotyl (epikotil)
e.    Coleoptil (koleoptil)
f.     Hypocotyl (hipokotil)
g.    Radicle (calon akar)
Perbedaan antara perkecambahan tipe epigeal dan hipogeal ialah pada posisi akhir jaringan penyimpan makanan setelah benih berkecambah. Perkecambahan tipe hipogeal posisi jaringan penyimpanan makanannya terletak di bawah permukaan tanah. Sedangkan perkecambahan epigeal posisi jaringan penyimpanan makanannya terletak di atas permukaan tanah

0 Response to "TEKNOLOGI BENIH STRUKTUR BENIH DAN PERKECAMBAHAN BENIH"

Posting Komentar

wdcfawqafwef