Alexa Rank

PENGARUH UNSUR KOBALT (CO) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN


BAB I : PENDAHULUAN


A.  LATAR BELAKANG

Unsur hara esensial untuk tanaman dibedakan menjadi elemen makro dan mikro. Makronutrien dibutuhkan dalam jumlah yang banyak, sedang mikronutrien dibutuhkan dalam jumlah yang relatif kecil. Elemen makro lebih dibutuhkan untuk komponen struktural, sedang elemen mikro lebih mengarah untuk komponen fungsional.
Sebagai contoh makronutrien N dalam jaringan dapat mencapai 1000 kali lipat lebih besar daripada Zn. Makronutrien tersebut : C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg, ( Na Si ) sedang mikronutrien : Fe, Mn, Cu, Zn, Mo, B, Cl. Namun ada kalanya keberadaan mikronutrien hampir menyamai makronutrien dalam jaringan misal Fe atau Mn di dalam jaringan sangat tinggi hampir menyamai S atau Mg, bahkan pada kondisi tertentu dijumpai konsentrasi yang tinggi terhadap elemen-elemen non essensiil yang di antaranya bersifat toksik (Al, Ni, Se, F).
Pada makalah ini akan dibahas tentang pengaruh salah satu unsur mikronutrien yaitu kobalt (Co) terhadap tanaman, baik pengaruh negatif maupun pengaruh positifnya. Keberadaanya yang sangat sedikit di alam bukan berarti tidak dibutuhkan oleh tanaman. Justru unsur kobalt ini sangat dibutuhkan bagi tanaman asalkan dalam jumlah yang tepat.


BAB II : DASAR TEORI


Kobalt (Co) adalah sejenis unsur jejak dan logam berat yang ditemukan di dalam tanah (Hansen et al, 2001; Guevara dkk, 2002) yang dapat dimasukkan ke dalam situs aktif dan membuat enzim urease tidak aktif (Yamaguchi dkk , 1999.).
Konsentrasi Co mungkin lebih tinggi dalam serpentin, asam, tanah berkapur, atau gambut, dan bisa masuk tanah karena pencemaran logam kilang dan knalpot kendaraan dan pesawat (Freedman dan Hutchinson, 1981).
Logam memainkan peran integral dalam proses kehidupan mikroorganisme. Beberapa logam seperti kobalt, besi, kalium, magnesium, natrium, seng, dll perannya sangat penting sebagai mikronutrien dan digunakan untuk proses redoks, untuk menstabilkan molekul melalui interaksi elektrostatik, sebagai komponen berbagai enzim dan untuk pengaturan tekanan osmotik.

BAB III : PEMBAHASAN


Keberadaan kobalt di dalam tanah bisa sangat mempengaruhi tanaman tertentu, terutama tanaman kacangan. Kobalt sangat penting untuk tanaman kacangan seperti yang diperlukan untuk fiksasi nitrogen oleh bakteri di nodul akar (Witte et al., 2002), dan bahkan memiliki efek menguntungkan pada beberapa non-polongan tanaman seperti kentang dan kedelai (Locke et al, 2000.).
Sebagai contoh, kobalt mendorong pertumbuhan bibit dan meredakan jaringan penuaan usia karena menghambat aktivitas ACC oksidase dan mengurangi produksi ETH (Lau dan Yang, 1976). Kobalt juga dapat memberikan efek perlindungan pada daun bibit kentang selama stres osmotik.
Stres osmotik terjadi ketika konsentrasi molekul dalam larutan di luar sel adalah berbeda dari yang di dalam sel. Ketika ini terjadi, air mengalir baik ke dalam atau keluar dari sel melalui osmosis, sehingga mengubah lingkungan intraseluler. Hyperosmotic stres menyebabkan air berdifusi keluar dari sel, mengakibatkan penyusutan sel, yang dapat menyebabkan DNA dan kerusakan protein, penangkapan siklus sel, dan akhirnya kematian sel. Kobalt dapat menghambat produksi ETH di daun bibit kentang selama tekanan osmotik dan terlibat dalam fisiologi tanaman stres dalam banyak aspek.
Selain menguntungkan ternyata kobalt bisa merugikan apabila jumlahnya berlebih. Kelebihan kobalt menyebabkan pengurangan hasil dan penghambatan dalam berasimilasi produksi di daun, dan bahkan menghambat ekspor photoassimilates ke akar dan tenggelam lainnya (Rauser dan Samarakoon, 1980). Kobalt yang berlebih juga menyebabkan tekanan oksidatif (Tewari et al., 2002) dan dapat mengakibatkan phytotoxity untuk tanaman (Chatterjee dan Chatterjee, 2003).
Kobalt juga memiliki efek fisiologis yang berbahaya bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, seperti mengurangi aktivitas urease (Yamaguchi et al, 1999;  Witte et al, 2002) dan menghambat transportasi asimilasi apabila dalam konsentrasi berlebih ( Rauser dan Samarakoon, 1980).
Unsur kobalt bisa diberikan lewat aplikasi pupuk organik dan pupuk majemuk meskipun hanya dalam jumlah relatif kecil.


BAB IV : KESIMPULAN



Kobalt memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman baik pengaruh positif maupun negatif. Kita bisa mendapatkan manfaat positifnya apabila jumlah kobalt yang tersedia sesuai dengan kebutuhan tanaman. Apabila kekurangan ataupun kelebihan kobalt maka justru akan dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

1 Response to "PENGARUH UNSUR KOBALT (CO) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN"

  1. Bagaimana mekanisme pengaruh cobalt yg merupakan gol radioaktif terhadap pertumbuhan tanaman?

    BalasHapus

wdcfawqafwef